Kronologi hari yang naas, sekitar pukul 23.00 WIB malam, sekelompok anak muda dari Moonraker terdiri dari 6 pria dan 2 wanita sedang berkumpul di sekitar tanjakan Haurngambang.
Anak-anak Moonraker tersebut adalah warga lokal Haurngambang. Ditengah malam sepi, mereka tiba-tiba mendengar suara teriakan yang berasal dari sekelompok anak muda lain yang dikenal GBR.
Suara tersebut terdengar nyaring seolah mereka mengetahui keberadaan anak muda Moonraker di lokasi tersebut.
Anak-anak GBR terus berulang kali melewati area itu, menggunakan sepeda motor membuat kegaduhan yang menggangu ketenangan malam.tidak lama kemudian, salah satu anggota Moonraker menghampiri mereka dan meminta untuk tidak teriak-teriak mengingat waktu sudah malam.
Namun,reaksi dari anak-anak GBR justru tidak diduga. Mereka turun dari motor melepas baju, dan berteriak "Aink anak GBR!" Ketegangan memuncak dan terjadi cekcok antara kelompok tersebut.
Situasi semakin memanas akhirnya berubah menjadi perkelahian fisik.
Pada saat itu, empat orang dari anak-anak Moonraker berada di bagian atas lokasi kejadian, sementara dua orang lainnya termasuk korban bernama Muhammad Alfarajiri, ketika mereka di bawah, Alfarajiri dan temannya diserang oleh anak-anak GBR.korban dipukuli, dibacok, dan ditusuk bagian perut, dada dan pundak.
Tragisnya serangan brutal tersebut mengakibatkan Muhammad Alfarajiri luka parah dan dilarikan ke RS hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.(Bam's/Peru)
Social Header