Breaking News

Diduga Lalai PT. CMI Cemari Sungai dan Lahan Warga

Kalbar.Xpost.co.id - Ketapang, Sejumlah warga yang berladang dan bermukim disepanjang bantaran sungai Subali dikagetkan dengan aliran sungai mereka yang tiba-tiba berubah warna menjadi kuning kecoklatan bercampur lumpur. 23/02/2025 Minggu

Kejadian tersebut terjadi pada minggu siang pukul 11:00. Beberapa warga yang sedang berada di pondok disepanjang bantaran sungai Subali mengaku kaget karena air sungai yang mereka gunakan sehari-hari berubah warna dan bercampur lumpur kuning kecoklatan.

Nathalis Hendra seorang warga yang kebetulan berada dilokasi mengaku kaget. Ia menduga kejadian tersebut merupakan akibat dari pekerjaan pernambangan PT. HPMU yang merupakan kontraktor dari PT. CMI yang lokasinya tidak terlalu jauh dari sungai tersebut. Ia juga mengatakan bahwa air sungai tersebut tidak dapat digunakan lagi.
"Batal menyemprot akibat air keruh. pertambangan HPMU. sungai tercemar tidak bisa untuk mandi lagi, tidak bisa untuk masak. Kondisinya lumpur sangat pekat". Ujarnya.

Ia juga mengaku bahwa kejadian tersebut telah merugikannya dan beberapa warga lainya yang dimana rumah dan kebun mereka berada disekitaran bantaran sungai subali. Ia juga menguraikan beberapa kerugian yang dialami oleh warga disekitar bantaran sungai.
"Untuk mandi, minum, kebutuhan MCK tidak terpenuhi lagi karna keruhnya air dan secara fisik padi, sensabi (sawi kampung), labu, blungka (timun kampung), sawit, ikan, termasuk ikan didalam kramba mati". Ujarnya.

Ia juga meminta kepada manajemen PT. CMI dan PT.HPMU agar segera menindaklanjuti tuntutan warga yang terdampak sesegera mungkin.

Matius Jumpun yang merupakan temanggung Adat mengatakan bahwa perusahan harus bertanggung jawab penuh mengingat lumpur pekat dari pekerjaan penambangan PT. CMI telah merusak tanamannya.

"Saya sebagai penjaga lingkungan disini sangat merasa dirugikan karna tanaman yang saya tanam tidak dapat saya panen lagi, jadi dalam hal ini perusahaan harus bertanggung jawab". Pungkasnya.
Senada dengan Nathalis Hendra, Antonius Badau mengaku sangat dirugikan mengingat kerugian yang dialaminya. Ia juga meminta kepada pihak perusahaan agar serius menangani persoalan tersebut.

"Hari ini kami tidak bisa panen padi dan beberapa tanaman kami yang lain, jadi saya meminta ke pihak perusahaan agar serius menangani kebun kami yang terdampak". Tandasnya

Mewakili PT. HPMU, Nasutian menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan akibat dari adanya dua sisi jalan yang menurun dan menanjak antara jalan dari sp 5 dan jalan menuju sp 6 dimana dijalan tersebut tidak ada penampungan air sehingga air yang datang langsung mengalir ke sungai. Dan menurutnya 
 bahwa dalam pekerjaan penambangan sudah ada Sendiment Pond.

"Kalau dari sisi tambang pas hujan kemarin kami juga ada dokumentasi sesuai dengan hari itu juga sebagian besar itu dari jalan raya ya misalnya dari sp 6 ke sp 5 itukan nggak ada tampungan airnya tuh jadi langsung dia ke sungai. Jadi kalau dari tambang rata-rata sudah ada sendiment pond". Tandasnya.

Tambahnya ia juga mengata bahwakan sungai yang tercamar akan segera dilakukan normalisasi dan sebagai bentuk pertanggung jawaban ia dan tim nya telah melakukan verifikasi langsung di sungai dan ladang warga yang tercemar dan ia berjanji tidak akan putus komunikasi dengan masyarakat yang terdampak.( Red Tim )
© Copyright 2022 - kalbar.expost.co.id