Kalbar.Xpost.co.id ,Kabupaten Sintang .8 Mei 2025 — Dugaan praktik kecurangan dalam pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali mencuat. SPBU 64.786.15 disorot akibat penggunaan sistem barcode yang diduga hanya sebagai formalitas, sementara distribusi BBM diduga dilakukan ke truk tangki siluman atau hasil modifikasi tanpa izin resmi.
Informasi yang diterima Salalah satu masyarakat yang mengantri BBM yang enggan di sebut nama nya menyebutkan bahwa truk-truk tangki modifikasi tersebut memiliki lubang pengisian di sisi kiri dan kanan, memungkinkan pengisian ganda secara cepat dan mencurigakan. Hal ini mengindikasikan praktik penyimpangan distribusi BBM bersubsidi yang merugikan negara dan masyarakat.
“Kami melihat sendiri bahwa barcode di SPBU tersebut seakan hanya dipindai untuk formalitas. Setelah itu, BBM dialirkan ke truk-truk yang jelas-jelas tidak sesuai standar. Ini jelas-jelas pelanggaran,” ungkap salah satu sumber di lapangan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Praktik semacam ini sangat merugikan, terutama bagi masyarakat yang seharusnya menjadi penerima manfaat dari subsidi BBM. Aparat penegak hukum dan instansi terkait diharapkan segera turun tangan untuk menyelidiki dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.
Kami menyerukan kepada PT Pertamina (Persero), Kepolisian, serta BPH Migas untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran.
Social Header